SUMPAH PEMUDA
Sejarah Hari Sumpah Pemuda |
Sumpah Pemuda merupakan bukti adanya persatuan dan kesatuan yang
sangat di junjung tinggi oleh semua rakyat Indonesia.
"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda
dapat mengubah dunia." (Soekarno)
Pada tahun 1908, nama Indonesia untuk pertama kalinya di gunakan
oleh Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia adalah organisasi yang
didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di negeri Belanda. Organisasi ini
awalnya bernama Indische Vereeniging. Namun, pada tahun 1922 nama itu diganti
menjadi Indonesische Vereeniging, tetapi pada tahun yang sama namanya berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia.
Para pahlawan kita, seperti Ki Hajar Dewantara, Budi Utomo, dan DR.
Mohammad Hatta, turut memopulerkan istilah Indonesia untuk mengimbangi istilah
'Hindia Belanda' yang dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II di
Jakarta menggunakan nama Indonesia untuk mempersatukan pulau-pulau di
Nusantara.
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air,
satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober
1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II
Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah
Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari
pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang
dan Tjoi Djien Kwie.
Pada hari ini, 28 Oktober kembali diperingati hari Sumpah Pemuda.
Hari Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang
menggambarkan Kesatuan dan Persatuan Kebangsaan. Melalui hari Sumpah pemuda ini
kita mengenal ikrar :
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang
satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe,
bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa
persatoean, bahasa Indonesia.
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman pertama
kali dinyanyikan. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun
1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh
pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya. Tidak kalah penting pada peristiwa ini, bendera Merah Putih
dikibarkan. Sumpah Pemuda, adalah Ikrar dalam kongres pemuda ke II di Jakarta
yang menyatakan bahwa Putra Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,
menjunjung bahasa persatuan dan berbangsa satu yaitu Indonesia. Hal ini bukan
omong kosong dan bukan pekerjaan dalam waktu singkat, dan juga bukan hasil
usaha dari beberapa gelintir orang saja. Sejak kebangkitan nasional 20 Mei
1908, para pemuda Indonesia telah membuktikan diri kepada penguasa Kolonial
bahwa anggapan jelek bangsa Indonesia itu "Laksheid", yang berarti
pemalas, tidak bersatu serta saling bermusuhan, adalah tidak benar.
Proses panjang sejak terbentuknya gerakan kepemudaan yang berciri
kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon dan
sebagainya maka pada tanggal 31 Desember 1930 jam 12 malam, mereka telah
berfusi menjadi satu dan membentuk Perkoempoelan "INDONESIA MOEDA".
Indonesia Muda tidak punya afiliasi dengan partai politik manapun juga, dalam
sejarahnya merupakan cikal bakal gerakan kepemudaan menuju Indonesia merdeka.
Meskipun organisasi ini sudah tidak eksis lagi dizaman pendudukan Jepang, para
kadernya tetap aktif memperjuangkan cita-cita mereka secara terselubung. Dengan
menimba ilmu dan teknologi kemiliteran dizaman Jepang para pemuda bergabung
dalam Tentara Nasional Indonesia, yang ahirnya pada periode Revolusi
Kemerdekaan 1945-1949, dengan semangat, cita-cita Sumpah Pemuda, ikut serta
mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan R.I, 17 Agustus 1945.
Sebagai putera dan puteri Indonesia sudah seharusnya kita
mengingat, menghormati, mengenang, menghayati hari sumpah pemuda. Mungkin
sebagian muda dari kita ada yang ingat, tetapi ada juga yang lupa. kalau ingat,
itu memang sudah seharusnya, tetapi kalau lupa rasanya sangat miris. Kita harus
mengenal para pahlawan kita, bagaimana sumpah pemuda bisa terjadi, dan pada
tanggal berapa sumpah pemuda diikrarkan.
Tentunya sebagai pemuda-pemudi Indonesia kita harus bisa melakukan
sesuatu yang lebih, minimal bagi diri sendiri misalnya, paling tidak kita ingat
kapan hari Sumpah Pemuda. Dan untuk
menghormati hari Sumpah Pemuda paling tidak bisa diwujudkan dengan kegiatan
sehari-hari kita seperti yang tadinya tidak pernah lari pagi jadi lari pagi
pada hari H. Yang tadinya pemarah jadi pemaaf. Yang tadinya berangkat sekolah
sering telat jadi datang lebih awal. Bekerja dengan hati gembira dll. Hendaknya
hal itu semua tidak di lakukan hanya pada hari H saja, tapi di lakukan secara
kontinyu sebagai wujud semangat jiwa muda kita, seperti halnya semangat jiwa
muda para pahlawan kita.